Senin, 20 April 2009

wirausahawan peternak ayam broiler oleh katarina purborini untuk mata kuliah wirausahawan STIE PERBANAS SURABAYA

PENDAHULUAN

Kewirausahaan (enterprenuership) merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar , kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi tersedianya peluang(Drucker 1959). Tidak sedikit orng yang berhasil karena memiliki kemampuan dan ketrampilan, namun juga tidak sedikit yang gagal karenu suatu hal.

Latar belakang Indonesia yang merupakan Negara berkembang, menyebabkan kemiskinan melanda sebagian besar penduduk Indonesia. Pendidikan yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat mengakibatkan banyaknya pengangguran yang menyebabkan kesenjangan social serta terciptanya kriminalitas dimana-mana. Mata pencaharian masyarakat Indonesia yang sangat terbatas memaksa masyarakat untuk untuk berpikir kreatif dan menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri.

Penduduk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang unik dapat membantu menyerap tenaga kerja yang telah lama menganggur, untuk mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk menghidupi keluarganya dan bertahan hidup. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan pemerintah untuk mengentas kemiskinan dan terciptanya kesejahteraan dimasyarakat.

Pewirausaha yang dapat melihat dan menciptakan peluang serta tekun melakukan berbagai inovasi akan dapat bersaing dengan baik ditengah berbagai himpitan dalam bersaing. Para pelaku usaha yang berhasil senantiasa memiliki jiwa yang penuh percaya diri, optimis, memiliki inisiatif serta memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan serta berani mengambil berbagai resiko.

Kebutuhan gizi dan protein oleh masyarakat merupakan suatu hal yang mutlak. Kebutuhan ini dapat diperoleh salah satunya dari daging ayam. Daging ayam merupakan salah satu makanan yang sangat digemari oleh penduduk Indonesia, dan permintaan akan daging ayam saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga mendorong pemerintah untuk mencanangkan program PIR ( Proyek Inti Rakyat ) di bidang Perunggasan yang didasari oleh Peraturan Pemerintah PP No.14/tahun 1987 yang diharapkan dapat memenuhi permintaan masyarakat akan protein hewani tersebut.

Hal itu juga yang mendorong penulis untuk mengambil topik tentang Proyek Inti Rakyat di Bidang Perunggasan yaitu Peternakan Ayam Broiler yang juga menjadi sentra peternakan di daerah.Dalam makalah ini penulis membatasi pembahasan peternakan ayam broiler yang bersistem “ kemitraan”.

PROGRAM INTI RAKYAT – PERUNGGASAN

CV . INAWAN JAYA

Berdasarkan budaya masyarakat di desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban yang merupakan sentra industri perunggasan maka pada tahun 2002 Bapak Hermanu Andi Prakosa memulai usaha peternakan ayam broiler yang diberi nama “ UD. INAWAN JAYA “ yang merupakan perusahaan peternakan perorangan dengan system “ kemitraan “.Sistem peternakan kemitraan dipilih oleh peternak dikarenakan budaya masyarakat desa cepokorejo yang merupakan sentra industri perunggasan, selain itu dengan usaha peternakan system kemitraan, peternak dimudahkan dalam system pemasaran hasil produksi karena petenak sudah mendapatkan jatah pembeli yang dikirim langsung dari perusahaan yang dalam hal ini adalah ini “PT. SEMESTA INDAH SEJAHTERA”.

Pada Tahun 2002 “CV. INAWAN JAYA” mulai dirintis dengan kapasitas produksi sebesar 3000 ekor, kemudian seiring dengan perkembangan perusahaan maka pada tahun 2007 kapasitas produksi meningkat menjadi 7000 ekor yang kemudian meningkat lagi pada tahun 2008 menjadi 11.000 ekor yang berjalan sampai sekarang.Modal awal yang dibutuhkan “CV. INAWAN JAYA” untuk mengopersaikan peternakan ayam broiler yang berkapasitas produksi sebesar 11.000 ekor adalah sebagai berikut :

Pembelian tanah seluas 11.000 m2 : @ per m2 = Rp 33.000.000,-

Biaya Pembuatan kandang & peralatan = Rp 20.000.000,-

Total Biaya = Rp 53.000.000,-

Bangunan berupa kandang “CV. INAWAN JAYA” berangka bambu yang diperkuat kayu, beratap genting, tiang penyangga kandang menggunakan Pasangan batu. Peralatan ternak berupa : Peralatan makan (Galon 12 Kg), Peralatan minum (Otomatis) dll.

Sebelum memulai usaha peternakan ini, peternak harus mendapatkan izin usaha yang berupa SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) & TDP (Tanda Daftar Perusahaan) yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan, mengurus NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak.kemudian untuk usaha dengan system kemitraan juga harus mengurus izin usaha kemitraan dengan perusahaan induk yang dalam hal ini adalAh “PT. SEMESTA MITRA SEJAHTERA”.

Perusahaan kemitraan “CV. INAWAN JAYA” mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :


HERMANU ANDI PRAKOSA

(Pemilik CV INAWAN JAYA/Peternak)


Karyawan tetap “CV. INAWAN JAYA” sebanyak 3 orang diberi gaji sebesar Rp 300.000 / 1000 ekor ayam. Biaya Operasional yang dikeluarkan adalah Rp 250.000 / 1000 ekor selama ± 35 hari masa proses produksi.

Pengoperasian peternakan kemitraan berdasarkan pada harga garansi dari perusahaan induk yang sebagai berikut :

I. Harga Bahan Baku :

DOC (Day Old Chick)(Bibit ayam) = Rp 3.200,- / Ekor

II. Pakan :

S10 (Untuk ayam 0-3 hari) = Rp 4.850,- / Ekor

S11 (Untuk ayam 4-11 hari) = Rp 4.800,- / Ekor

S12 (Untuk ayam 11- masa panen) = Rp 4.775,- / Ekor

III. Obat : Berdasarkan Price List Wilayah JATIM + PPN 10%

IV. Harga Jual Ayam :

Berat badan

(Kg / Ekor)

Harga Jual

<>

11,290

1.00 – 1.19

11,140

1.20 – 1.39

11,050

1.40 – 1.59

11,040

1.60 – 1.79

11,100

1.80 – 1.99

11,200

2.00 - Up

11,220

Catatan : Harga DOC (Day Old Chick) berubah setiap periode tebar bibit.

Pembeli ayam siap panen untuk peternak kemitraan ditentukan atau dikirim oleh peternak oleh perusahaan induk dan dengan harga yang telah ditentukan pula, jadi keuntungannya peternak tidak perlu bersusah payah mencari pembeli dan tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga jual ayam di pasaran.

Perhitungan laba / rugi dari peternak kemitraan didapatkan dari : Biaya – biaya Panen (Berat daging ayam) dibandingkan dengan harga DOC, Pakan, Obat-obatan, operasonal & Gaji karyawan.Kira-kira dapat digambarkan seperti contoh berikut :

Panen sebanyak 10,000 ekor dengan berat rata-rata @2.00 Kg.

( 20,000 kg x Rp 11,220 = Rp 224,400,000,-)

DOC = 10,000 ekor x Rp 3,200,- = Rp 32,000,000,-

S10 = (50 bags x 60 Kg) x Rp 4,850,- = Rp 14,550,000,-

S11 = (200 bags x 60 Kg) x Rp 4,800,- = Rp 57,600,000,-

S12 = (267 bags x 60 Kg) x Rp 4,775,- = Rp 76,495,500,-

Obat = ± Rp 2,000,000,- = Rp 2000,000,-

Total Bruto = Rp 182,645,500,-

Perhitungan Usaha = íHarga Panen - (DOC + Pakan + Obat ) ý

= íRp 224, 400,000 - ( Rp 182,645,500)ý

= Rp 41,754,500,-

Perhitungan laba/rugi =

Operasional = Rp 250,000,- x 10 = Rp 2,500,000,-

Gaji = Rp 300,000,- x 10 = Rp 3,000,000,-


Total = Rp 5,500,000,-

Laba/rugi CV INAWAN JAYA =

= Perhitungan usaha – (operasional + gaji)

= Rp 41,754,500 – Rp 5,500,000 = +Rp 36,254,500,-

Ket : jadi penghasilan CV INAWAN JAYA laba sebesar Rp 36,254,500,-

Catatan :

Jika peternak memperoleh laba maka hasil laba mutlak milik peternak, tetapi jika peternak mengalami kerugian maka peternak tidak perlu mengganti nilai kerugian kepada perusahaan atau dengan kata lain kerugian sudah menjadi resiko dari perusahaan induk. Misalnya pada saat CV INAWAN JAYA kebanyakan membeli pakan.

Demikian Company Profile dari CV INAWAN JAYA, dan saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak Hermanu Andi Prakosa selaku pemilik perusahaan “CV INAWAN JAYA” untuk bekerjasama serta memberikan informasi untuk menyusun Company Profile ini.


KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan kami tentang usaha peternakan dengan sistem kemitraan, peternak mendapatkan beberapa keuntungan dibandingkan peternak lepas yaitu :

Ø Peternak mendapatkan kemudahan dalam memperoleh bibit ayam, pakan.

Ø Peternak mendapatkan nilai harga jual ayam yang relative stabil tanpa terpengaruh fluktuasi harga jual ayam di pasaran.

Ø Peternak tidak kuatir harus mengganti biaya kerugian operasional peternakan ke perusahaan induk jika ternyata operasi produksi ternak mengalami kerugian.

Ø Peternak lebih bisa memprediksi &mengatur strategi agar bisa mendapatkan laba dalam operasi produksi.

2 komentar:

  1. apakah modal memulai ternak ini berasal dari modal sendiri atau melalui pinjaman?

    BalasHapus
  2. Sukses untuk peternakannya pak

    BalasHapus